Objek wisata Papua dan Kendalanya

"Gunung-gunung, lembah-lembah yang penuh misteri." Itulah cuplikan hymne Papua. Lagu ini dikumandangkan oleh paduan suara dari Jayapura Whaku Bim di studio Radio Nederland beberapa saat silam. Suara merdu orang Papua dan keindahan alam Papua adalah aset wisata penting di kawasan Indonesia paling Timur itu. Demikian tandas Aris Sudibyo, pemimpin koor yang meraih medali emas di Olimpiade Paduan Suaran Internasional di Australia musim panas 2008. Apa saja objek wisata di sana?
Bagi penggemar air, di Papua ada wisata air persisnya untuk nyelam seperti di Raja Empat yang baru diexplore. Aris Sudibyo: "Itu ditemukan oleh ahli biologi laut. Memang di sana populasi dan jenis ikan dan karang terbesar di dunia. Ada enam puluh sampai tujuh puluh persen jenis biota laut di sana."
Menurut Aris, ini mengungguli Great Barrier Reef di Australia dan ini benar-benar objek ecotourism (wisata ekologi).
Hidup primitif
Objek wisata lain di wilayah Indonesia paling Timur itu adalah kehidupan primitif. Di sana orang bisa menemukan masyarakat yang masih hidup alami. Aris Sudibyo: "Mereka masih pakai koteka, tidur di honai dengan pakaian yang seadanya."
Alam Papua yang luar biasa juga merupakan daya tarik wisata. Misalnya pegunungan Jayawijaya. Cuma kendala besarya, menurut Aris, pelancong yang mau ke sana harus mendapat izin khusus dari pemerintah. "Mereka alasannya mungkin karena takut penculikan. Mungkin masih trauma dengan masa lalu, " katanya.
Aris megaku memang ada tempat-tempat yang alamnya bisa berbahaya. "Tadi seorang pendaki gunung yang profesional pasti mempunyai perlengkapan yang baik, "jelasnya.
Walaupun mungkin kecil, wisata itu memasukkan devisa, tandas Aris. Ia juga menambahkan bahwa hutan rimba Papua juga termasuk daya tarik wisata. "Ini modal bagi Papua untuk membuka diri kepada dunia. Dan dunia bisa datang ke sana untuk menjajaki, "simpul Aris.
Selain alam tadi, budaya dan suara merdu dan bakat menyanyi warga Papua juga bisa jadi komoditi wisata. "Itu salah satu kehebatan orang Papua. Suara itu memang mereka diberikan sejak lahir naturally beautiful(indah secara alami,red), " jelas Aris.
Sama seperti orang Afrika, tambah pemimpin paduan suara Whaku Bim ini, orang Papua ini lahir dengan rythme dalam dirinya. Menurut dia, bakat mereka bisa berkembang dengan cepat. "Contohnya Whaku Bim ini baru berlatih enam bulan, tapi di dalam Olimpiade Paduan Suara Dunia berhasil meraih medali emas. Itu artinya potensi seninya sangat tinggi."
Kendala transportasi
Selain perizinan tadi, kendala yang sangat penting juga adalah transportasi. Aris menyimpulkan kesulitan membangun jaringan trasportasi ini karena alam Papua yang begitu berat. "Hampir tidak ada tanah rata. Semua gunung dan gunungnya itu tingkat kemiringannya sangat tajam. Jadi membuat trans Papua itu susah dibangun."
Akibatnya transportasi di kawasan itu mahal. "Kemana pun kita pergi harus pakai pesawat, " katanya. "Dan sewa pesawat itu jauh lebih mahal ketimbang mobil."
Warga Papua berasal dari Jawa ini menambahkan pula, kalau ada modal, jalur lalu lintas di Papua bisa dibangun. Ia pun membandingkan dengan Eropa yang modern. "Kalau sudah modern seperti di sini, jembatan setinggi lima puluh meter pun bisa dibangun, " katanya.
Kendati itu semua, Papua tetap patut dikunjungi karena keindahan alamnya. Atas alasan inilah Aris Sudibyo tiga tahun lalu memutuskan untuk pindah ke Papua. "Banyak hal yang bisa kita gali, kembangkan dan nikmati, " simpulnya.

sumber :: www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/objek-wisata-di-papua-banyak-tapi-banyak-pula-kendalanya

Category:

0 komentar:

Posting Komentar